Selasa, 17 Juli 2018

RUMAH MAKAN MASAKAN PADANG PERTAMA DI KOTA PADANG

Rumah Makan Masakan Padang Pertama di Kota Padang
Ketika pulang ke Padang minggu lalu, ada satu pemandangan yang janggal. Saya dan teman-teman alumni SMP 8 makan siang di Restoran Sederhana di dekat GOR H. Agus Salim. Pemandangan yang janggal itu adalah tulisan “Masakan Padang” pada papan nama restoran itu, seperti pada foto yang saya jepret di bawah ini:

Tentu saja janggal, sebab di Padang — di negeri asalnya sendiri — restoran waralaba “Sederhana” masih perlu menuliskan “Masakan Padang” pada papan namanya. Apakah gambar rumah adat minang dan bangunan restoran yang berasitektur rumah gadang belum cukup menjelaskan identitas masakannya?

Di Jawa restoran Sederhana itu tersebar di mana-mana, di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan sebagainya. Maklum sistem pemasarannya adalah waralaba — sebagaimana pada Restoran Simpang Raya — sehingga siapapun dapat membuka rumah makan berlabel “Sederhana” ini asal punya modal. Embel-embel “Masakan Padang” seolah-olah menjadi “wajib” dicantumkan pada setiap rumah makan khas minang di luar Provinsi Sumbar untuk menegaskan identitas masakannya, termasuk restoran Sederhana itu.

Di Padang dan di Sumatera Barat sendiri tidak ada rumah makan padang, juga tidak ada tulisan “Masakan Padang” pada papan nama rumah makannya. Orang Minang menyebut masakannya dengan “masakan urang awak”. Masakan urang awak itu banyak ragamnya tergantung pada daerahnya, ada masakan khas Kapau, masakan khas Payakumbuh, masakan khas Sijunjung, masakan khas Pariaman, dan lain-lain. Lain nagari lain pula jenis masakannya. Penamaan “masakan Padang” hanya mengacu pada masakan khas dari kota Padang saja. Orang dari Bukittinggi misalnya, tidak senang disebut “orang Padang”, begitu pula masakannya mereka tidak mau disebut “masakan Padang”. Penamaan “masakan Padang” adalah dari segi kepraktisan saja, karena orang di luar Sumbar tentu tidak mengenal nama Bukittinggi, Payakumbuh, Sawahlunto, dan sebagainya. Mereka hanya mengenal Padang, orang Padang, dan tentu saja masakan Padang.

Oleh karena itu, pencantuman tulisan “Masakan Padang” pada restoran Sederhana yang di Padang itu tentu berlebihan. Kata anak muda zaman sekarang: lebay. Barangkali inilah rumah makan masakan Padang pertama di kota Padang. Nama rumah makannya sederhana, tapi harga makanannya tidak sederhana.

Sumber=rinaldimunir.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar